GELORA
Ku gambarkan indahmu dalam kiasan
puisi
wajah manismu ku cipta dari
sebuah imaginasi
Jantungku mendesir
Angin seakan akan mendukungku
untuk rajin berbisik
Saat kau ada nyatanya harmoni terus
mendendang dadaku
Mataku tak
berkedip
Manisnya
senyummu sangat sayang dilewatkan walau sekadarnya
Aku ingat wajahmu, suaramu,
paraumu, geloramu saat awalku jumpa
Bukankah engkau pengusir jenuhku kala itu?
Aku berfikir bolehkah kami beradu pandang?
Melempar senyum?
Melangkah bersama di bawah
teramnya bohlam lampu malam yang dingin?
Supaya malam itu kian menghangat
Karena
matamu, hidungmu, nafasmu
Mampu
menggoret jantung
Menjadi
sang jawara penguasa otakku
dan mampu memutus alir nadiku ketika tak bersamamu
Komentar
Posting Komentar